Mimpi dan halusinasi merupakan hal yang hampir setiap orang alami. Mimpi menggambarkan orang yang bermimpi berada pada suatu keadaan dan waktu tertentu. Mimpi memiliki hubungan dengan sesuatu yang pernah dialami orang yang bermimpi(pemimpi). Mimpi seperti suatu cerita yang membawa pemimpi tersebut berperan didalamnya sebagai tokoh yang penting. Mimpi terkadang terasa sangat nyata sehingga kita baru menyadarinya ketika kita terbangun. Sedangkan halusinasi berupa tanggapan dari panca indra seseorang yang tidak mendapatkan rangsangan dari luar. Jadi halusinasi datangnya dari diri orang itu sendiri.
Teori mimpi masih merupakan sesuatu yang belum dapat terungkap secara gamblang. Banyak sekali para ahli yang mencoba mengungkap mengenai teori mimpi. Para ahli tersebut sepeti Sigmund Freud, Eugen Tarnow, dan Jessica D. Payne dan Lynn Nadel. Teori mimpi sulit untuk dibuktikan karena mungkin mimpi itu banyak sekali antara masing-masing individu berbeda.
Mimpi ada yang memiliki arti tertentu bagi pemimpi. Arti mimpi sangatlah beragam dan sulit untuk dipahami. Arti mimpi lama kelamaam akan dapat diungkap oleh pemimpinya meskipun membutuhkan waktu yang lama. Arti mimpi dapat berupa himbauan mengenai sesuatu, dapat berupa ajakan melakukan sesuatu, dan juga dapat berupa ilham.
Teori halusinasi sangat menarik untuk diteliti terutama bagi dokter penyakit jiwa dan psikologi. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat berhalusinasi. Halusinasi adalah tanggapan dari panca indra seseorang tanpa adanya rangsangan dari luar. Halusinasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Halusinasi lebih banyak terjadi pada orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Mimpi dan halusinasi sebenarnya memiliki perbedaan yang banyak sekali diantaranya:
Sumber rangsangan. Mimpi lebih cenderung mendapat suatu rangsangan dari luar karena banyak orang yang bermimpi tanpa mengetahui mimpi tersebut. Sedangkan halusinasi tidak memperoleh rangsangan dari luar, hanya dari dalam diri orang tersebut.
Waktu terjadinya. Mimpi hanya terjadi ketika seseorang tertidur saja sedangkan halusinasi dapat terjadi kapanpun.
Arti yang dikandungnya. Mimpi ada yang mengandung arti tertentu sedangkan halusinasi tidak mengandung apa-apa.
Teori mimpi masih merupakan sesuatu yang belum dapat terungkap secara gamblang. Banyak sekali para ahli yang mencoba mengungkap mengenai teori mimpi. Para ahli tersebut sepeti Sigmund Freud, Eugen Tarnow, dan Jessica D. Payne dan Lynn Nadel. Teori mimpi sulit untuk dibuktikan karena mungkin mimpi itu banyak sekali antara masing-masing individu berbeda.
Mimpi ada yang memiliki arti tertentu bagi pemimpi. Arti mimpi sangatlah beragam dan sulit untuk dipahami. Arti mimpi lama kelamaam akan dapat diungkap oleh pemimpinya meskipun membutuhkan waktu yang lama. Arti mimpi dapat berupa himbauan mengenai sesuatu, dapat berupa ajakan melakukan sesuatu, dan juga dapat berupa ilham.
Teori halusinasi sangat menarik untuk diteliti terutama bagi dokter penyakit jiwa dan psikologi. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat berhalusinasi. Halusinasi adalah tanggapan dari panca indra seseorang tanpa adanya rangsangan dari luar. Halusinasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Halusinasi lebih banyak terjadi pada orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Mimpi dan halusinasi sebenarnya memiliki perbedaan yang banyak sekali diantaranya:
Sumber rangsangan. Mimpi lebih cenderung mendapat suatu rangsangan dari luar karena banyak orang yang bermimpi tanpa mengetahui mimpi tersebut. Sedangkan halusinasi tidak memperoleh rangsangan dari luar, hanya dari dalam diri orang tersebut.
Waktu terjadinya. Mimpi hanya terjadi ketika seseorang tertidur saja sedangkan halusinasi dapat terjadi kapanpun.
Arti yang dikandungnya. Mimpi ada yang mengandung arti tertentu sedangkan halusinasi tidak mengandung apa-apa.