Subscribe

Your Ads Here
73745675015091643

MAKALAH PERKEMBANGAN MASJID AL-MASHUN DALAM SEJARAH ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah                       
Agama Islam adalah Agama yang paling mulia, baik dari ajaran nya maupun dari budaya nya. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang paling banyk mayoritas nya beragama Islam.
Banyak sekali bangunan atau tempat Ibadah (Masjid) umat Muslim di Indonesia salah satu nya Masjid Raya AL-mashun.
Masjid Raya Al-Mashun ini terletak di Provinsi Sumatera Utara tepat nya di Kota Medan.
Masjid Raya Al-Mashun merupakan salah satu masjid yang di bangun berdekatan dengan Istana Kesultanan Deli atau Istana Mai Moon. Selain sebagai bukti sejarah, masjid ini juga sering di kunjungi oleh para wisatawan dari Belanda.
Arsitektur nya yang megah dan anggun  membuat masjid ini terlihat megah di mata para pengunjung. Ukiran-ukiran nya yang sangat bagus menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung dan membuat masjid ini terlihat megah.

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian Latar Belakang Masalah di atas, maka timbul permasalahan sebagai berkut:
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan masjid raya al-mashun?
2. Apa saja arsitektur yang ada dalam masjid al-mashun?
3.  Bagaimana cerita tentang masjid al-mashun?

1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan masjid raya al-mashun
2. Untuk mengetahui arsitektur masjid raya al-mashun
3. Untuk mengetahui cerita masjid al-mashun

1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui sejarah dan perkembangan majid raya al-mashun.
2. Dapat mengetahui arsitektur yang di gunakan pada bangunan masjid raya al-mashun.
3. Dapat mengetahui cerita masjid al-mashun

BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Sejarah Islam

Islam menurut Bahasa berasal dari kata “Salama” yang artinya selamat, sejahtera, sentosa, dan damai. Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, Islaman yang berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat.
Secara istilah, Islam berarti suatu nama bagi Agama yang ajaran-ajaran nya di wahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rosul. Ajaran-ajaran yang di bawa oleh seorang rosul merupakan ajaran bagi seorang manusia dalam berbagai segi ajaran guna untuk kehidupan sehari hari.
Islam merupakan agama yang ajaran nya lengkap, menyeluruh, dan sempurna. Islam mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Sejarah menurut bahasa berasal dari Bahasa Arab yaitu syajarotun yang mempunyai arti pohon. Sejarah menurut istilah yaitu masa lampau,cerita pada masa yang lalu.
Sejarah Islam adalah suatu cerita pada masa yang lampau mengenai suatu ajaran  islam yang di bawa oleh seorang rosul yang di utus oleh Allah untuk memberikan wahyu yg telah di turunkan kepada nya untuk di sebarkan kepada seluruh umat manusia yang ada di dunia.
Ajaran itu merupakan ajaran agama Islam yang harus di pelajari serta di terapkan dalam kehidupa sehari-hari.

2.2 Pengertian Masjid Al-Mashun
Masjid artinya tempat bersujud, masjid juga adalah rumah tempat ibadah umat muslim.masjid merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Masjid memegang peranan  dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
bnu Khaldun menyebut 3 model dasar masjid yaitu:
1. Masjidil Haram dengan sentra nya ka’bah.
2. Masjid Nabawi mengarah dari utara keselatan.
3. Kubah Al-Sakhra cenderung menjulang ke atas.
 Secara etimologi Masjid berarti tempat beribadah umat muslim. Akar kata dari masjid adalah Sajada yang artinya sujud atau tunduk. Kata Masjid sendiri berasal dari Bahasa Arab.
Masjid pertama kali didirikan di kesultanan utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Kesultanan Utsmaniyah memiliki keistimewaan masjid yang unik, yang terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang dan luas.
Salah satu majid yang termegah di Indonesia yaitu Masjid Al-Mashun. Masjid Al-Mashun sendiri mempunyai arti dalam sejarah nya. Kata Al-mashun yang berarti di pelihara. Almashun berarti amanah, lemah lembut, alim, suci, dan harum.

2.3 Pengertian Arsitektur
Istilah arsitektur ini di perkenalkan pada sekitar abad 1 sebelum masehi yang di perkenalkan oleh Marcus Vitruvius Pollio(88SM- 26 SM), kemudian di juluki sebagai Bapak arsitektur.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 sejarah berdirinya Masjid Al-Mashun
Masjid raya al-mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Masjid ini di bangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Usia masjid ini sudah mencapai 103 tahun.
Sejarah pembangunan masjid ini di dukung oleh pembangunan Sultan Makmun Ar-Rasyid perkasa alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli. Sultan deli memulai pembangunan masjid raya al-mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H).
Kesultanan Deli merupakan pemerintahan monarki tradisional di wilayah yang sekarang di kenal sebagai kota Medan dan sekitarnya dengan corak agama Islam yang kental. Atas dasar itulah, masjid masjid menjadi bangunan yang paling penting bagi Kesultanan Deli .Kesultanan yang sangat berpengaruh pada akhir abad ke 19 dan awal abad 20 di Medan.
Masjid yang menjadi identitas kota Medan ini, memang bukan sekedar  bangunan antik bersejarah saja, tetapi juga menyimpan keunikan tersendiri mulai dari gaya arsitektur, bentukbangunan, kubah, menara, pilar utama, hingga ornamen-ornamen kaligrafi yang menghiasi bangunan masjid ini.
Masjid raya al-mashun Medan ini banyak di kagumi orang karena bentuk nya yang unik. Dan masjid raya al-mashun ini merupakan masjid termegah di kota Medan.
Al-mashun yang berarti di pelihara sesuai nama nya hingga kini masjid al-mashun masih terpelihara keindahan nya dan terawat dengan baik. Di masa Islam masjid ini merupakan masjid Negara pada masa jaya nya kesultanan Melayu Seli, lokasi nya berdiri hanya sekitar 200 meter dari Istana Maimoon yang merupakan Istana kesultanan deli.
 Pada bulan ramadhan, suasana di masjid raya ini menjadi jauh lebih ramai dan semarak. Kegiatan ibadah tidak di lakukan pada siang hari saja, melainkan malam hari juga hingga menjelang waktu sahur.
 Masjid raya al-mashun selain sebagai tempat ibadah  dn siar agama Islam, juga di manfaatkan untuk silaturahmi masyarakat. Masjid ini melambangkan suatu kerukunan umat beragam dikota Medan.
 Masjid al-mashun memiliki halaman taman yang luas, dan bangunan yang merupakan peninggalan kerajaan deli serta makam-makam raja beserta keturunan  nya berada tidak jauh dari istana Maimoon.
 Sampai sekarang masjid al-mashun menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara, khusus nya Belanda.

3.2 Arsitektur yang di gunakan  pada pembangunan masjid Al-Mashun
Secara umum bangunan Masjid Al-Mashun dipengaruhi oleh arsitektur Eropa, Moghul, dan Timur Tengah.  Arsitektur Masjid Al-Mashun di golongkan seabagai arsitektur modern klasik. Karena bangunan Masjid ini sudah menggunakan teknologi beton bertulang, serta memakai konsep-konsep arsitektur yang modern.
Bentuk Masjid Al-Mashun ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat.
Arsitektur yang berjasa dalam pembangunan Masjid ini adalah seorang berkebangsaan Belanda yang langsung di datangkan dari Amsterdam Amerika yang bernamaJ.A Tingdeman.
Unsur klasik dalam pembangunan Masjid Al-Mashun dapat di temukan pada pemakaian jendela kaca patri berwarna, ornamen abstrak geometris dan floralistisbentuk oktagonal dan bentuk kubah bergaya klasik dari Mughal India.
Bentuk yang oktagonal merupakan empat serambi yang memenuhi gaya bangunan dengan tiga di antara nya memiliki pintu keluar masuk Masjid  Al-Mashun.
Masjid ini di di bangun di atas lahan seluas 18.000 meter persegi, dan dapat menampung sekitar 1.500 jamaah.
Di bagiandalam  masjid ini  di topang  oleh 8 buah  pilar uatama berdiameter 0,60 m yang menjulang tinggi dan langsung  menjadi  penyangga kubah utama pada bagian tengah.
Di tengah ruangan utama Masjid Raya Al-mashun terdapat 8 pilar yang terbuat dari marmer  berwarna kuning  gading berasal dari Italia. Pilar ini di hubungkan dengan bagian atas nya yang satu sama lain oleh lekungan berbentuk ladam kuda.
Luas pekarangan Masjid Al-Mashun diperkirakan mencapai 1Ha. Bahan pelapis dinding masjid ini terbuat dari granit asal Italia dan mimbar nya berukir serta dihiasi dan di lapisi emas.
Di dalam masjid al-mashun ini terdapat Al-qur’an sumbangan dari Duta besar Belanda dan Pakistan dengan tulisan tangan serta terjemahan Bahasa Urdu dan Persi.

3.3Cerita Masjid Al-Mashun yang harus di kaji kebenaran nya
Ada satu tradisi lisan yang menyebutkan bahwa Sultan Delhi biasanya sudah berada di ruangan serambi sebelum salat jum’at di mulai, sementara tidak ada satupun orang yang melihat Sultan Delhi masuk ke dalam masjid dari arah luar, sehingga ada dugaan yang menyebutkan bahwa  di ruangan serambi terdapat sebuah jalan menuju terowongan menghubungkan mesjid Raya Al-Mashun ke Istana Maimoon.
Hal menarik yang harus di kaji kebenaran nya yaitu di ruangan serambi terdapat sebuah lubang berbentuk persegi yang di beri penutup yang terbuat dari beton. Beberapa orang menyebutkan bahwa lubang itu dulunya adalah jalan masuk menuju terowongan bawah tanah  yang masih menjadi misteri keberadaa nya.
Sampai saat ini belum ada yang meneliti lebih dalam lagi mengenai sebuah lubang yang berada di Masjid Al-Mashun ini, Hal ini karena izin untuk meneliti lubang itu sulit di dapatkan karena ada kemungkinan bahwa Masjid Al-Mashun ini dilindungi oleh situs bersejarah.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1.Masjid Raya Al-Mashun sebagai Masjid terbesar di Kota Medan dengan usia mencapa  1O3 tahun.
2. Masjid  Raya Al-Mashun sebagai Masjid yang di lindungi situs Sejarah.
3. Arsitektur bangunan Masjid Raya Al-Mashun banyak dari interior buatan Italia.

By : Ulfie Nurfiani

Yuk saling berkomentar memberikan masukan positif...

Post a Comment (0)
Your Ads Here

Ads middle content2

Your Ads Here